Pengalaman Pribadi

       Kali ini saya ingin menceritakan sedikit pengalaman saya menari kecak di perayaan HUT Bekasi yang ke 19. Sebelumnya saya jelaskan sedikit tentang tari kecak. Tari Kecak merupakan tarian khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Nah, sebelum kami tampil di perayaan HUT Bekasi kami latihan sebanyak 4 kali, memang itu merupakan waktu yang sangat mepet. Pada hari pertama latihan belum banyak yang mengikuti latihan, mungkin karena waktu latihan yang bentrok dengan jam belajar. Namun di hari ketiga dan keempat mulai banyak yang ingin mengikuti latihan sekitar 25 orang yang mengikuti tari kecak. Pada malam terakhir latihan semua terlihat sangat bersemangat untuk menhadapi hari esok. Setelah selesai latihan kami pulang ke rumah masing-masing karena besok kita harus sudah berada di Pura Agung Tirtha Bhuana Bekasi jam 6.00 pagi. Karena acaranya sudah harus dimulai jam 8.00 pagi. Banyak sekali yang mengikuti pawai HUT Bekasi ini. Mulai dari anak kecil, anak muda, hingga orang dewasa. Mereka yang ikut serta dalam pawai tersebut juga bukan hanya anak sekolah saja dan bukan cuma tari-tarian saja yang ditampilkan pada acara tersebut. Pawai ini dimulai dari kayuringin, dan panggung Walikota Bekasi berada di sebelum piramida terbalik Summarecon Bekasi. Ketika saya dan teman – teman tampil, Bapak Walikota Bekasi dan penonton yang ada di acara pawai itu melihat aksi kami dengan penuh rasa kagum. Saya sendiri pun merasa kagum dengan budaya saya ini dan tentunya juga merasa kagum dengan budaya – budaya indonesia lainnya. Indonesia berbeda dari negara – negara lain di dunia ini. Indonesia mempunyai ragam budaya yang indah, yang tak dimiliki oleh negara lain. Demikian cerita singkat pengalaman saya 